Kamis, 27 Agustus 2020

 

KONSULTASI MENGENAI PENDIDIKAN BERAGAMA DI MASA PANDEMI!

 

Konsultasi pada dasarnya dilaksanakan secara perorangan dalam format tetap muka antara guru pembimbing dengan peserta didik. Dalam layanan konsultasi, ada tiga pihak yang tidak bisa dipisahkan yaitu guru pembimbing, konsulti dan pihak ketiga. Guru pembimbing merupakan tenaga ahli konseling (tenaga profesional) yang memiliki kewenangan melakukan pelayanan konseling sesuai dengan bidang tugasnya, dimana dalam hal ini yang berperan sebagai guru pembimbing adalah Ustadz Awis Karni, S.Ag., Konsulti adalah individu yang meminta bantuan kepada guru pembimbing agar dirinya mampu menangani kondisi atau masalah yang dialami, yang mana Mahasiswa KKN UIN SUSKA Riau-lah yang menjadi Konsulti yang mana meminta pemahaman terkait suatu permasalahan, sedangkan pihak ketiga adalah individu-individu yang kondisi atau permasalahannya di persoalkan oleh konsulti.

Konsultasi beragama diartikan sebagai pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan (nasehat, saran) yang sebaik- baiknya mengenai hal keagamaan. Pada kesempatan ini, kami Mahasiswa KKN dari UIN SUSKA Riau melakukan konsultasi bersama Ustadz Awis Karni di Aula Pesantren I’aanatuth Thalibiin. Konsultasi ini membahas mengenai Pendidikan Pesantren Pada Masa Pandemi Covid-19.



Pada Konsultasi ini dibahas bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka di pesantren merupakan kegiatan pembelajaran yang tidak bisa dihindari dan tidak bisa digantikan dengan pola pembelajaran lain seperti pembelajaran jarak jauh. Hal ini dikarenakan pendidikan pesantren tidak hanya menerapkan pembelajaran yang bertujuan transformasi pengetahuan semata tetapi juga menerapkan pembelajaran praktik langsung atas pengetahuan yang sudah dan sedang diajarkan kepada para santri. Praktik langsung ini mengharuskan pembelajaran tatap muka dan kehadiran santri secara fisik di pesantren. Pola pembelajaran seperti itu merupakan pola pembelajaran living Islam dan pola pembelajaran bagaimana hidup bersama dalam kerangka pembentukan karakter santri.

Penerapan pembelajaran living Islam dan learning to live together dalam bingkai nilai-nilai Islam dan nilai-nilai nasionalisme tidak bisa dilatih melalui daring, tetapi harus langsung dipraktikkan melalui pengalaman di pesantren. Praktik pembelajaran semacam itu juga tidak dapat ditunda hingga masa pandemi Covid-19 yang tidak ada kepastian kapan berakhir. Karena itulah pesantren memilih membuka kembali pembelajaran tatap muka di pesantren dengan memperhatikan ketentuan pembelajaran tatap muka yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan berupaya sekuat mungkin untuk menaati protokol kesehatan. Walau bagaimanapun sistem pembelajarannya, yang harus diingat adalah kita harus tetap selalu rajin dalam menuntut ilmu dan selalu mengingt Allah. Dan percaya bahwa ada hikmah dibalik ini semua, diantaranya :

1. Yakin bahwa Allah sungguh Maha Kuasa., Allah Maha Besar, dapat menjadikan dunia dan seisinya bertekuk lutut dengan takdir yang terjadi

2. Semua masalah ini bisa diatasi kalau kita saling bahu-membahu, membantu, mendukung dengan semangat kebersamaan

3. Berhasilnya new normal sangat ditentukan dengan kedisiplinan kita dalam berperilaku. Islam agama yang disiplin dan orang yang kuat adalah mereka yang disiplin setiap saat


Nama               : Fatimah Rahma Nabila

Jurusan            : Ilmu Hukum

NIM                : 11720725264

Nama DPL      : Lukmanul Hakim, S.Ud., MIRKH

Grup KKN      : 142

Bidang            : Pendidikan dan Dakwah Keagamaan

Kegiatan          : Konsultasi Beragama

Sabtu, 22 Agustus 2020

 


YUK, SEMANGAT BELAJAR DI TENGAH PANDEMI!


Keadaan yang berubah secara mendadak di lingkungan sekolah karena corona, memaksa guru dan siswa untuk lebih aktif lagi belajar. Transfer ilmu secara tatap muka yang telah dibatasi, otomatis mengurangi intensitas belajar siswa, terutama pembelajaran di sekolah. Merebaknya kasus pandemi corona (covid19) sampai saat ini mengharuskan semua kegiatan belajar mengajar untuk sementara waktu dilakukan di rumah.

Hal itu  memang perlu dilakukan agar meminimalisir kontak fisik secara massal sehingga diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran virus covid 19. Dalam praktiknya proses belajar mengajar di rumah, siswa dan guru dibantu dengan aplikasi belajar online. Namun, sejumlah kesulitan ditemui para orang tua murid ataupun guru saat menjalankan metode belajar dari rumah.

Tak sedikit orang tua dan siswa yang kerepotan dengan kegiatan ini sehingga diperlukan kiat khusus, namun masih banyaknya orang tua yang kurang paham dengan cara belajar online yang diberikan guru-guru, harus diwajibkan mendownload aplikasi terlebih dahulu dan lain-lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan adanya suatu wadah berupa bimbingan kepada anak yang mengalami masalah dalam belajar.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1994: 5) menjelaskanbahwa layanan bimbingan meliputi empat bidang, yaitu bimbinganpribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier. Dari keempat bimbingan tersebut yang berhubungan dengan membimbing siswayang mengalami masalah belajar adalah bimbingan belajar. Bimbinganbelajar ini ditandai dengan disediakannya jam pelajaran khusus untukbimbingan secara kelompok, dan pembimbing berdiri di muka kelas untukmembahas hal-hal yang dirasa perlu untuk menunjang kelancaran dankesuksesan belajar siswa. Dengan adanya layanan bimbingan belajar, diharapkan siswa dapat mengenal dan mengembangkan kebiasaan belajaryang baik sehingga diperoleh hasil yang maksimal.

Totok Santoso (1988: 22) menjelaskan bahwa bimbingan belajardirasakan perlu atau dibutuhkan dalam keseluruhan proses pendidikan karenakegiatan belajar merupakan kegiatan inti dalam keseruhan proses pendidikan.Karena suatu bimbingan bertujuan untuk mengarahkan individu yang sesuaidengan potensinya secara optimal.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa bimbingan belajar diduga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar anak. Akan tetapi bimbingan tersebut belum dilaksanakan dengan optimal oleh orang tua di rumah. Oleh karena itu, saya Fatimah Rahma Nabila, Mahasiswa KKN dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim akan membantu dengan mengadakan Bimbingan belajar bagi siswa SD di rumah sekaligus mengajarkan pentingnya mengikuti Protokol Kesehatan dari pemerintah dalam menghadapi Covid-19.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kompetensi dan kemampuan anak-anak di daerah Kampung Pinang Sebatang Barat dalam kegiatan belajar. Pengadaan bimbingan belajar ini juga dimaksudkan untuk mengulang serta memantapkan kembali materi ajar dari mata pelajaran yang telah dipelajari di sekolah. Selain itu, dalam membimbing anak-anak belajar, kami juga menjelaskan bagaimana pentingnya mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah, sebab apabila melanggar dapat dikenai sanksi pidana. Tentu saja pengajarannya dengan metode yang mudah dipahami anak-anak seperti mendongeng dan mengibaratkan dengan tokoh-tokoh kartun kesukaan.

Adapun, tujuan dari kegiatan ini adalah:

a) Meningkatkan kemampuan berpikir anak-anak dalam belajar.

b) Membantu anak-anak yang mempunyai kesulitan dalam hal belajar pada semua mata pelajaran.

c) Meningkatkan ketertarikan anak-anak terhadap semua mata pelajaran melalui variasi metode dan model mengajar.

d) Menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak dalam hal memecahkan masalah pada pembelajaran yang diberikan dengan cara/penyelesaian mereka sendiri.

e) Memotivasi anak-anak agar selalu rajin belajar.

f) Memanfaatkan waktu luang mereka dengan kegiatan yang bermanfaat.

g) Disiplin dalam menjalankan protokol pemerintah dalam menghadapi virus Covid-19

h) Mengetahui bahwa apabila melanggar akan dikenai sanksi pidana, yakni : Teguran Lisan/Tertulis, Kerja Sosial, Denda Administrasi, Penghentian dan Penutupan Sementara Penyelenggraan Usaha

Sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah anak-anak yang telah mengikuti bimbingan belajar diharapkan mempunyai wawasan dan ilmu pengetahuan tambahan tentang materi ajar mengajar yang baik yang sudah dipelajari maupun yang belum diajarkan di sekolah. Tidak hanya itu, setelah mengikuti bimbingan belajar, anak-anak diharapkan dapat mampu mengatasi kesulitannya dalam memahami materi pelajaran sekolah mereka dan juga selalu menjaga diri dalam keadaan di masa pandemi seperti sekarang. Dengan menyukai semua mata pelajaran dapat memotivasi anak-anak untuk lebih giat dan rajin belajar serta mengulang-ulang materi yang telah diajarkan darii sekolah.


[Menjelaskan materi pelajaran]

Proses pembelajaran berlangsung sangat baik, dikarenakan anak-anak daerah kampung Pinang Sebatang Barat terlihat sangat antusias dalam belajar. Sebelum memulai pelajaran, anak-anak diminta untuk menyebutkan materi ajar yang dianggap sulit sehingga dapat diajarkan terlebih dahulu. Jika dirasa mereka tidak mempunyai kesulitan, maka dilanjutkan dengan memberikan materi ajar yang baru guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang baru kepada peserta bimbingan belajar. Dan juga mereka dianjurkan menggunakan Face Shield.






Nama                    : Fatimah Rahma Nabila

NIM                      : 11720725264

Jurusan                  : Ilmu Hukum

Nama DPL            : Lukmanul Hakim, S.Ud., MIRKH.

Grup KKN            : 142

Bidang                   : Kegiatan Sosial Terkait dengan Keilmuan Prodi

Kegiatan                : Bimbingan Belajar bagi siswa SD dirumah


  KONSULTASI MENGENAI PENDIDIKAN BERAGAMA DI MASA PANDEMI!   Konsultasi pada dasarnya dilaksanakan secara perorangan dalam format teta...